SIAK, PARASRIAU.COM - Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah atau yang lebih
dikenal dengan Tengku Buwang Asmara merupakan Sultan kedua Kerajaan Siak Sri
Indrapura yang berjasa melawan dan mengusir kolonial Belanda di masa
kepemimpinannya tahun 1746 M - 1760 M.
Tengku Buwang Asmara memimpin perlawanan terhadap Belanda pada Perang
Guntung di Selat Guntung. Perang antara keduanya pecah karena Belanda terus
berupaya merebut kekuasaan dan pengaruh di Selat Malaka.
Untuk mengenang jasanya dalam melawan dan mengusir penjajah, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Siak akan mengusulkan Tengku Buwang Asmara sebagai Pahlawan
Nasional.
"Perjuangan Sultan Siak yang ke-2 ini tentunya perlu kita angkat serta
abadikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa beliau untuk kita usulkan
sebagai Pahlawan Nasional," ungkap Sekda Siak Arfan Usman saat memimpin
Rakor TP2GD Kabupaten Siak Tahun 2021 tentang Usulan Calon Pahlawan Nasional
Tengku Buwang Asmara di Ruang Pucuk Rebung, kantor Bupati Siak, Rabu
(23/6/2021).
Sebagai langkah awal, sebut dia, nama Sultan Siak ke II itu telah
diabadikan menjadi nama jalan yaitu Jalan Tengku Buwang Asmara dan Sultan Abdul
Jalil Muzaffar Syah yang terletak di Kota Siak Sri Indrapura, serta dijadikan
sebagai nama Bumi Perkemahan Pramuka di Kampung Merempan Hilir, Kecamatan
Mempura.
Rapat kali ini merupakan rapat lanjutan setelah di laksanakan beberapa kali
ditempat berbed, pada rapat itu Sekda Siak mintak tim TP2GD (Tim Peneliti dan
Pengkaji Gelar Daerah) menyampaikan progres yang sudah berjalan.
Pemerintah Kabupaten Siak, terang, Arfan juga sudah bekerjasama dengan tim
penyusunan dan penulisan Naskah Sejarah Perjuangan Tengku Buwang Asmara yang
terdiri dari Masyarakat Sejarawan Indonesia Tingkat Pusat/Provinsi Riau,
Akademisi/Budayawan Riau, Tokoh Masyarakat Riau, Penulis dan Arkeolog untuk
menyusun Naskah Sejarah Perjuangan Sultan dalam menumpas Belanda.
"Tim TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah) Provinsi Riau
telah melakukan kajian. Saya berharap kepada tim agar dapat berkerja
secara maksimal, melengkapi persyaratan usulan baik itu regulasi termasuk
catatan sejarah. Guna medukung usulan Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah atau
dikenal dengan nama Tengku Buwang Asmara menjadi Pahlawan Nasional,"
ucapnya.
Menurut dia, hal tersebut tentu akan mengangkat marwah dan nama daerah
Kabupaten Siak sendiri, Provinsi Riau maupun Nasional serta bertambahnya
Putra terbaik Bangsa Melayu Riau yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Republik Indonesia.
"Hari ini kami ingin mengetahui sejauh mana progres dari tim yang
telah di tujuk oleh Bupati, terkait pengusulan Tengku Buwang Asmara menjadi
Pahlawan Nasional. Sejauh mana tahapan mulai pengumpulan naskah hingga regulasi
dasar pengusulan," tutupnya.
Hadir pada acara itu, Kepala Dinas Sosial, Ketua LAMR Siak, sejarawan,
tokoh masyarakat, pecinta sejarah dan perwakilan Dinas Pariwisata Siak. ***