BENGKALIS, PARASRIAU.COM - Gabungan Gerakan Mahasiswa Pemuda untuk Olahraga (GEMPURA), Senin (12/4) menggelar aksi demo menuntut dan menyuarakan dugaan kasus korupsi KONI Bengkalis.
Unjuk rasa aksi demo ini berlangsung di depan kantor Kejari Bengkalis dan berlanjut ke Kantor Bupati Bengkalis, di Jalan Ahmad Yani.
Aksi damai Gempura dalam melakukan orasi secara bergantian memegang mikropon (Toa) oleh beberapa orang perwakilan, dengan mengikuti protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
Koordinator umum (Kordum), Odi Juhaniadi dalam orasinya menyebutkan, sampai saat ini Kejari Bengkalis belum bisa menginformasikan kepastian hukum terhadap dugaan kasus korupsi KONI Bengkalis.
Tidak hanya Ketua KONI Bengkalis dan Cabor yang tersandung dugaan korupsi KONI, lanjutnya, akan tetapi ada juga keikutsertaan Kepala Dinas (Kadis) Kabupaten Bengkalis.
"Dan sejauh mana para penegak hukum di Kabupaten Bengkalis serius untuk memproses lebih cepat kasus KONI ini," tegas Kordum Gempura Odi didepan kantor Bupati Bengkalis sambil pegang pengeras suara (Toa).
Selanjutnya, Odi berorasi di atas pagar Kantor Bupati Bengkalis, jika Bupati Bengkalis dan para penegak hukum tidak serius menanggapi kasus KONI ini, katanya, pada puasa ke 13 nantinya mereka akan turun aksi lanjutan lebih ramai lagi untuk menyuarakan kasus KONI ini.
"Kita tetap akan kawal dan terus memberikan dorongan agar bagaimana kasus yang sedang ditangani Kejari Bengkalis tidak mangkrak. Itu sudah menjadi semangat kita sejak awal," tegas Odi.
Pantauan di lapangan, Kordum Gempura Odi dalam aksi melakukan orasi sempat terjadi pertengkaran mulut (Miskomunikasi) antara Gempur dengan pihak keamanan yang turut mengawal keamanan aksi tersebut.
Namun, setelah diadakan damai seluruh aksi demo itu diminta Wakil Bupati Bengkalis H.Bagus Santoso untuk menemui di Kantor Bappeda Bengkalis yang pada saat itu rapat yang tidak bisa ditinggalkan oleh Wakil Bupati Bengkalis.
Selanjutnya Odi, menyerahkan tuntutan secara tertulis terkait aksi demo itu. (rls)