Pengamat Lingkungan Soroti Degradasi Bibir Pantai Jangkang Bengkalis
Cari Berita

Advertisement

Pengamat Lingkungan Soroti Degradasi Bibir Pantai Jangkang Bengkalis

Sabtu, 06 Februari 2021

Dok. JMGR


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Pengamat Lingkungan dari UIN Suska Riau, Elviriadi menyoroti degradasi bibir pantai di Desa Jangkang, Kabupaten Bengkalis. Lahan mangrove di kawasan itu mengalami longsor hingga 40 meter setiap tahunnya dikarenakan limbah dari pabrik sawit yang beroperasi di sana.


Elviriadi mengatakan masih banyak komoditas lain yang bisa ditanam pada lahan gambut. 


"Lahan gambut itu ada tanaman khusus yang dinamakan tanaman adaptor gambut, seperti sagu, nenas, nipah. Kalau sawit tak cocok," ungkap Elv, sapaannya, kepada ParasRiau.com, Sabtu (6/2/2021).


Dia menambahkan, jika tanaman kelapa sawit yang menyerap banyak air ditanam di lahan gambut, maka akan terjadi kekosongan pada struktur tanah. Sehingga lahan gambut mudah longsor atau terdegradasi. 


Ia menyarankan agar mengoptimalkan tanaman lain sebagai komoditas pembangkit ekonomi masyarakat daripada bergantung kepada tanaman sawit. 


Sementara Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR) menyarankan agar mengayuh sektor pariwisata lebih masif lagi alih-alih mengandalkan perkebunan kelapa sawit yang merusak lingkungan.


Sebelumnya diberitakan, degradasi bibir pantai terjadi di Pantai Desa Jangkang, Kabupaten Bengkalis. Sekitar 40 meter garis pantai mengalami kemunduran di tiap tahunnya. 


Data ini merupakan hasil pengukuran masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan.  


Degradasi bibir pantai ini disinyalir karena limbah kelapa sawit yang bersifat korosif, dibuang melewati Desa Jangkang dan mengalir ke laut. 


Ketua JMGR, Safri mengatakan, kondisi struktur tanah Rupat merupakan lahan gambut. Seharusnya tidak ditanami tanaman industri seperti kelapa sawit maupun karet. 


Safri menambahkan, limbah kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut mengandung kalsium dan lemak sehingga ketika bertemu tanah gambut akan bersifat korosif. 


"Limbah dari tanah gambut itu kalau terkena tanah gambut mengakibatkan hancurnya lahan gambut, bisa meleleh gambut itu," tuturnya. (PR5)



Editor: Anto Chaniago