Dipakai untuk Vaksinasi Mandiri, Ini Harga dan Data Khasiat Vaksin Sinopharm
Cari Berita

Advertisement

Dipakai untuk Vaksinasi Mandiri, Ini Harga dan Data Khasiat Vaksin Sinopharm

Selasa, 23 Februari 2021



JAKARTA, PARASRIAU.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengestimasikan 3,5 juta dosis vaksin corona Sinopharm akan tiba di Indonesia bulan Maret 2021. Vaksin ini akan digunakan dalam program vaksinasi mandiri atau gotong royong. 


Namun sebelum digunakan, vaksin Sinopharm tetap harus mendapat izin edar darurat dari BPOM. Jadi, setelah nanti tiba BPOM akan melakukan pengecekan dan evaluasi, baru setelah itu terbitkan emergency use authorization (EUA). 


Metode:

Inactivated virus, mengembangkan vaksin dari virus SARS-CoV-2 yang dimatikan. Jadi, vaksin Sinopharm harus disuntikkan 2 kali.


Sebelum masuk ke fase uji klinis III di sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, vaksin Sinopharm digunakan pada pejabat China, pelajar, dan pekerja yang bepergian.


Uji coba Sinopharm di UEA merupakan kerja sama antara China National Biotech Group (CNBG) dan perusahaan teknologi UEA G42, dan dinas kesehatan Abu Dhabi.


Sinopharm mengeklaim individu yang melakukan vaksin virus corona telah melakukan perjalanan ke lebih dari 150 negara dan belum ada kasus temuan infeksi.


Efikasi atau Khasiat:

Data interim atau sementara memperlihatkan efektivitas vaksin Sinopharm untuk melawan virus corona mencapai 86 persen.


Pengumuman itu disampaikan Pemerintah UEA yang menggelar uji klinis III sejak Juli lalu. Pemerintah setempat juga sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat.


“Analisis menunjukkan tingkat antibodi penawar serokonversi sebesar 99 persen dan 100 persen efektif untuk mencegah kasus sedang dan parah,” kata Kementerian Kesehatan UEA seperti dikutip dari Reuters.


Namun kabar terbaru, setelah disuntikkan ada efek samping alergi yang dirasakan relawan.


“Kemarin malam kami melihat ada dua kasus reaksi alergi (usai penyuntikan Pfizer),” kata Kepala Badan Regulator Obat dan Fasilitas Medis Inggris June Raine seperti dikutip dari Reuters.


Raine memastikan, pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam kenapa alergi tersebut muncul usai vaksinasi dilakukan.


“Bila kami ingin memperkuat informasi, kini kami hanya mendapat dari kelompok rentan dan segelintir yang jadi prioritas, kami harus mendapatkan itu dari lapangan,” ucapnya.


Dikutip dari Reuters, Rabu (19/8/2020), harga vaksin corona yang sedang dikembangkan Sinopharm Group, jauh lebih mahal dari yang dibuat Sinovac ataupun vaksin pabrikan China lainnya. 


Chairman Sinopharm, Liu Jingzhen, mengatakan harga vaksin buatannya kelak diprediksi tak lebih dari 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,16 juta untuk dua kali suntikan. (kumparan)



Editor: Anto Chaniago