Pasien Covid-19 Kondisi Berat Kesulitan Mendapatkan Layanan Ventilator di RS
Cari Berita

Advertisement

Pasien Covid-19 Kondisi Berat Kesulitan Mendapatkan Layanan Ventilator di RS

Minggu, 13 September 2020


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Kondisi rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kota Pekanbaru kini kekurangan alat ventilator untuk merawat pasien terpapar virus corona dengan kondisi berat.


Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, akhir pekan ini mengatakan, saat ini ada tiga pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru terpaksa harus antri untuk mendapatkan alat bantu pernafasan tersebut. "Di RSUD ada tiga pasien menunggu ventilator. Saya khawatir kalau mereka gak dapat, bisa meninggal di RSUD,” ungkap dr Indra Yovi.


Dijelaskannya, kondisi memprihatinkan kini terjadi pada RS rujukan karena ruang isolasi hanya tersisa sekitar 20 persen dan sudah kekurangan ventilator, seperti di RSUD Arifin Achmad, RS Eka Hospital, dan RS Awal Bros. Kondisi serupa juga terjadi RSUD Kota Dumai.


Menurut dia, perlu tindakan nyata dan tegas dari Pemerintah Kota Pekanbaru karena 72 persen dari pasien yang dirawat di Riau berasal dari daerah tersebut. Sedangkan tidak semua rumah sakit memiliki ventilator yang teregistrasi untuk penanganan pasien COVID-19. “Masih ada ventilator di RS Bengkalis, tapi masak pasien dari Pekanbaru harus dikirim ke Bengkalis untuk mendapatkan ventilator,” jelas dr Indra Yovi.


Ia mengatakan bahwa yang dibutuhkan kini adalah ketegasan dari pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan 'pemaksaan'agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19.


Gubernur Riau Syamsuar pada pekan ini sudah mengeluarkan instruksi agar dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Kecil untuk dilaksanakan oleh bupati dan wali kota. “Kita butuh aksi, tidak mempan hanya himbauan menggunakan masker saja,” katanya seperti dilansir antaranews.com.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazirmengatakan Riau terus mengalami lonjakan kasus baru COVID-19 sejak Agustus. Bahkan hingga tanggal 11 September ini, penambahan jumlah kasus sudah hampir menyamai angka di bulan Agustus.


“Penambahan kasus terkonfirmasi baru sampai tanggal 11 September sudah mencapai 1.418, hampir sama dengan kasus pada bulan Agustus yang mencapai 1.480. Dipastikan sampai akhir bulan September kita akan mengalami penambahan kasus yang sangat besar,” ujar Mimi.


Ia mengatakan pada hari ini Riau ada penambahan 186 kasus baru, sedangkan yang sembuh hanya 68. Sehingga total akumulatif kasus COVID-19 mencapai 3.345, yang sembuh 1.584 orang dan yang meninggal 58 orang.


Mimi mengatakan, Satgas COVID-19 tidak henti-hentinya meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Ia khawatir tanpa kesadaran masyarakat, jumlah kasus akan terus melonjak dan tidak lebih banyak dari kapasitas ruang isolasi yang kini tersedia.


“Kita semua harus waspada ada keterbatasan ruang isolasi di Riau untuk kasus gejala berat dan sedang,” kata Mimi seraya mengatakan untuk pasien kondisi ringan pemerintah daerah sudah mengoperasikan ruang isolasi operasi di Rusunawa, Badan Pengembangan SDM Riau, dan Bapelkes sehingga total ruang isolasi ada 1.126 tempat tidur termasuk di 48 rumah sakit rujukan. pr2