OIAA dan PTKI Siap Berikan Layanan Terbaik Bagi Calon Mahasiswa Timur Tengah
Cari Berita

Advertisement

OIAA dan PTKI Siap Berikan Layanan Terbaik Bagi Calon Mahasiswa Timur Tengah

Selasa, 04 Februari 2020



JAKARTA, PARASRIAU.COM - Organisasi International Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam (PTKI) Dirjen Pendis Kemenag RI tentang Seleksi, Pendaftaran, Pelatihan Bahasa, Pemberangkatan, dan Pembinaan Calon Mahasiswa Indonesia Di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Kerjasama yang dilakukan pada hari Jum’at (31/1) itu, dalam rangka memberikan layanan kepada para calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan di wilayah Timur Tengah.

Sekretaris jenderal OIAA cabang Indonesia, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Agama atas perhatian yang cukup besar terhadap layanan calon mahasiswa ke Al-Azhar yang setiap tahun mengalami peningkatan.

Proses seleksi yang telah berjalan sejak 2016 itu memiliki dampak peran yang sangat besar dalam meningkatkan mutu pendidikan para mahasiswa kuliah Al-Azhar Mesir.

“Penandatanganan kerjasama ini sebenarnya hanya menguatkan saja, sebab kita telah menjalin kerjasama sudah cukup lama dan ini akan memberikan dampak yang lebih baik”. Kata Muchlis.

Doktor alumnus Universitas Al-Azhar menegaskan bahwa model proses seleksi yang dilakukan oleh Kementerian Agama dengan salah satu materi tentang ideologi dan wawasan kebangsaan sangat diapresiasi oleh pihak Al Azhar.

“Pihak AL Azhar mengapresiasi terhadap seleksi yang diselenggarakan Kemenag dengan melihat aspek ideologi dan wawasan kebangsaan bagi calon mahasiswa ke Mesir Kairo”. Lanjut Muchlis yang hadir ditemani bendahara OIAA cabang Indonesia sekaligus direktur Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA).

Sementara itu, Direktur PTKI, Prof. Arskal Salim GP menyambut baik kerjasama yang dijalin antara Direktorat PTKI dengan OIAA. Dirinya berharap hal itu berdampak positif terhadap pelaksanaan seleksi calon mahasiswa ke Timur Tengah khususnya ke Al-Azhar.

“Perjanjian ini tidak hanya terbatas kepada proses seleksi namun juga pelatihan bahasa, proses pemberangkatan serta pembinaan mahasiswa selama di Kairo Mesir”.  Kata Arskal.

Lebih lanjut, Arskal mengatakan bahwa pembinaan ini sangat penting sebab para mahasiswa merupakan duta ambassador moderasi Islam (wasathiyyaat al-Islam) dan kader membangun NKRI.

“Pembinaan Mahasiswa di Kairo ini sangat penting agar ketika mereka kembali akan menjadi duta ambasador pengembangan Islam yang moderat dan tetap memiliki komitmen kebangsaan terhadap NKRI.” Lanjut Arskal.

Selain itu, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad usai penandatanganan kerjasama menyatakan bahwa poin lain yang tak kalah penting selain proses seleksi adalah pembinaan mahasiswa. Pembinaan ini sangat dibutuhkan oleh adik-adik mahasiswa yang belajar di sana dalam rangka menjaga ideologi.

“Pembinaan mahasiswa Indonesia di Mesir tersebut bisa terkait dengan aspek pengembangan kemampuan akademik-keilmuan, keterampilan dan keahlian, serta spirit pengabdian kepada bangsa dan negara” tambah Adib.

Pasca penandatanganan kerjasama tersebut juga dibahas terkait dengan petunjuk teknis pelaksanaan seleksi mahasiswa ke Timur Tengah yang akan dilakukan dalam waktu dekat. pr2

dilansir: wasathiyyah.com