Akibat Virus Corona, China Kembali Catat 15 Korban Meninggal
Cari Berita

Advertisement

Akibat Virus Corona, China Kembali Catat 15 Korban Meninggal

Sabtu, 25 Januari 2020




WUHAN, PARASRIAU.COM - Saat ini China melaporkan kembali 15 korban virus corona meninggal. Sementara, jumlah kasus baru corona sudah mencapai 180. Pernyataan departemen kesehatan Provinsi Hubei itu diungkap saat wabah tersebut terus meningkat. 


Wabah yang berasal dari Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, mendorong China untuk meningkatkan langkah-langkah penanggulangan virus. Hal itu termasuk menghentikan sementara transportasi umum di 10 kota, menutup kuil-kuil selama Tahun Baru Imlek serta menutup sebagian besar Tembok China.

Virus corona yang baru saja teridentifikasi menjadi alarm bagi masyarakat luas lantaran masih banyak yang belum diketahui seputar penyakit tersebut seperti bagaimana bahayanya dan seberapa mudah mampu menyebar ke sesama manusia. Virus tersebut dapat menyebabkan pneumonia, yang di beberapa kasus berujung pada kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keadaan darurat bagi Cina, tapi belum skala global. Sementara itu, virus sudah merebak ke sejumlah kota padat penduduk di China, seperti Beijing, Shanghai, hingga Hong Kong. Singapura melaporkan, satu orang terdeteksi terkena virus corona jenis baru dari SARS ini. Sementara Amerika Serikat (AS) mengantisipasi tersebarnya virus yang kini digolongkan dapat menular antar-manusia.

Sementara, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, belum ada WNI yang terdeteksi terjangkit vius corona. Pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan WNI yang ada di China, terlebih di Wuhan, yang saat ini ada 60 mahasiswa yang masih berada di Wuhan. 

China Bangun Rumah Sakit Lapangan

Wilayah endemis virus corona jenis baru yang menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) berat hingga mengancam nyawa penderitanya di Provinsi Hubei, China diperluas. Sedangkan pembangunan rumah sakit lapangan di China dipercepat.

Kementerian Perhubungan China di Beijing, Jumat (24/1) menyebutkan empat kota di Provinsi Hubei selain Wuhan, yakni Huanggang, Ezhou, Zhijiang dan Qianjiang ditutup total. Semua akses transportasi menuju lima kota di wilayah tengah China itu untuk sementara tidak bisa digunakan, demikan Kemenhub dikutip media resmi setempat, Sabtu.

Sampai saat ini, 830 orang di 29 provinsi dan daerah di China dinyatakan terpapar virus yang dinamai 2019-nCoV oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan 1.072 orang berstatus terduga. Di antara jumlah itu, terdapat 34 orang diizinkan meninggalkan rumah sakit. Sebanyak 25 pengidap virus tersebut meninggal dunia, 24 di antaranya berasal dari Provinsi Hubei dan seorang lagi dari Provinsi Hebei.

Dalam menangani wabah mematikan itu, Pemerintah Kota Wuhan mengadopsi pola penanganan wabah SARS yang diterapkan oleh Pemkot Beijing pada 2003. Wuhan mulai membangun rumah sakit lapangan di atas lahan seluas 25.000 meter persegi, Jumat (24/1) dan diperkirakan sudah bisa difungsikan pada 3 Februari mendatang.

Di atas rumah sakit lapangan itu akan terpasang 1.000 unit ranjang untuk menampung pasien yang mengalami pneumonia berat. Persis yang dilakukan Beijing pada 17 tahun lalu dengan membangun Rumah Sakit Xiaotangshan dalam waktu hanya tujuh hari ketika wabah SARS menyerang wilayah Ibu Kota China itu secara sporadis. pr2

dilansir: republika.co.id