Tak Sampai Sepekan, Kini Hotspot di Riau Capai 150 Titik
Cari Berita

Advertisement

Tak Sampai Sepekan, Kini Hotspot di Riau Capai 150 Titik

Senin, 02 September 2019


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sangat ironis memang, kurang dari satu pekan Riau terbebas dari kabut asap karena diguyur hujan, kini wilayah Riau kembali diselimuti asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota.

Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisik (BMKG) Pekanbaru, jumlah hotspot di Riau langsung meningkat tajam hingga mencapai 150 titik. Bahkan dari jumlah tersebut, 107 di antaranya berada di level confidance di atas 70 persen atau titik api akibat Karhutla.

Kepala Bada Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger saat dihubungi, Senin (2/9/2019) membenarkan Karhutla kembali terjadi pascahujan yang melanda Riau dalam tiga hari belakangan. Dan saat ini timnya terus berjuang untuk memadamkan Karhutla yang tersebar di wilayah Riau. “Iya kita akan coba menuntaskannya dengan kebersamaan tim Satgas Karhutla Riau, mohon doa dan supportnya,” pinta Edwar Sanger.

Dijelaskan Edwar Sanger, pada saat hujan turun dalam beberapa hari lalu, tim Satgas, tetap turun ke lokasi yang terpantau hotspot. Untuk memastikan api yang masih menyala betul-betul padam.

“Saya bersama Wakapolda Riau, dan rekan-rekan TNI, melakukan pemadaman di beberapa wilayah Riau. Hujan memang sangat membantu kita dalam menyelesaikan Karhutla,” kata mantan Pj Walikota Pekanbaru ini.,

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki, menjelaskan, dari pantauan satelit ada banyak terdeteksi 358 titik panas di Sumatera, sebagian besar berada di Riau. Dan Riau menjadi wilayah yang terbanyak hotspot. Selanjutnya di Provinsi Jambi 103 titik, Lampung 12 titik, Sumatra Selatan 67 titik, dan Bangka Belitung 22 titik. “Dari pantauan satelit terdapat 358 hotspot di Sumatera, 150 titik ada di Riau. Di mana 107 titik memiliki confidance di atas 70 persen, diyakini sebagai titik api,” jelas Marzuki.

Dari data hotspot yang tersebar di Kabupaten Kota, titik terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir dengan 49 titik, Pelalawan 30 titik, Bengkalis 25 titik, Meranti 16 titik, Indragiri Hulu 13 titik, Indragiri Hilir 13 titik, Kampar 2 titik dan Kuansing 1 titik.***

Sementara itu, warga Kota Pekanbaru harus kembali menghirup udara yang tercampur asap, karena kabut asap kembali menyelimuti Kota Pekanbaru. Hal ini pun membuat masyarakat kembali mengeluh. “Sudah enak beberapa hari kemarin gak ada asap, sekarang malah balik lagi asapnya,” ujar Buyung, warga Kota Pekanbaru, Senin (2/9) pagi.

Katanya, kabut asap yang kembali menyelimuti Kota Pekanbaru ini pun membuat kesehatannya kembali terganggu. “Memang kalau sudah kabut asap seperti ini, sering batuk. Ini balik lagi batuk saya abis ngantar anak sekolah tadi pagi,” ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan Yurni, warga Panam, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Dia juga mengeluhkan kondisi kabut asap yang kembali datang menyelimuti Kota Pekanbaru.

“Kemarin hujan beberapa hari sempat hilang. Ini gak ada hujan sekali aja langsung balik lagi penyakit asapnya. Saya minta pemerintah serius lah tangani kabut asap ini. Kasian anak-anak sekolah, tiap pagi harus sarapan asap,” ujarnya kesal.

Dari pantauan di lapangan, kabut asap memang tampak kembali menyelimuti Kota Pekanbaru sejak pagi hari kemarin. Namun kondisi kabut asap pagi ini terpantau memang menebal dan membuat jarak pandang terganggu. ***

dilansir dari berbagai sumber