123 Halte Trans Metro Pekanbaru dalam Kondisi Rusak Berat
Cari Berita

Advertisement

123 Halte Trans Metro Pekanbaru dalam Kondisi Rusak Berat

Minggu, 01 September 2019


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Kondisi ratusan halte bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang tersebar di seluruh kecamatan saat ini dalam kondisi rusak berat. Kondisi ini diakui Kepala UPTD Pengelolaan Angkutan Perkotaan (PAP) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Bagus Saputra. 

Kata dia, total keseluruhan halte di Kota Pekanbaru mencapai 313 unit. Sedangkan halte yang mengalami rusak berat mencapai 123 unit. Halte yang difungsikan untuk penunjang operasional bus TMP ini ada tiga kategori, yakni halte permanen, halte semi permanen dan halte portable.


Halte permanen sebanyak 62 unit. Dari jumlah itu, hanya 1 unit dalam kondisi baik. Sebanyak 57 unit rusak ringan. Rusak ringan ini, kata Bagus, kondisi kaca halte banyak yang pecah. "Yang permanen ini ada 4 unit rusak berat. Kacanya pecah, atap bolong, plafon pecah," ujar Bagus, Ahad (1/9/2019).

Lanjutnya, jumlah halte semi permanen saat ini mencapai 139 unit. Namun yang utuh atau dalam kondisi baik hanya 15 unit saja. 9 diantaranya rusak ringan. Halte penuh coretan. "Yang semi permanen ini rusak berat ada 112 unit. Tangganya rusak, tempat duduknya copot," jelasnya.

Sedangkan halte portable saat ini ada 112 unit. 79 diantaranya masih utuh. "Rusak ringan ada 26 unit, pegangan terlepas dan dicoret. Rusak berat ada 7 unit, kondisi tangannya copot," jelasnya.

Bagus menyebut, anggaran perbaikan halte untuk tahun ini mencapai Rp200 juta. "Kalau untuk pembuatan halte ada yang semi permanen. Anggaran Rp150 juta. Di Eka Hospital dan Masjid An Namiroh dekat Universitas Muhammadiyah Jalan Tuanku Tambusai," paparnya.

Harapkan CSR Dunia Usaha

Diberitakan sebelumnya, Walikota Pekanbaru Firdaus menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru segera memperbaiki sarana dan prasarana bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Caranya, dengan menawarkan perbaikan kepada dunia usaha melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kalau ada sarana dan prasarana halte yang rusak, kepala OPD teknis terkait harus segera turun untuk melakukan perbaikan halte. Harus cepat diperbaiki halte yang rusak agar pengguna bus TMP merasa aman dan nyaman,” tegasnya, baru-baru ini.

Meski pengelolaan bus TMP di Pekanbaru masih menjadi tanggung jawab PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP), kata Firdaus, namun pengelolan dan perawatan halte di Pekanbaru masih berada di bawah naungan Dishub Pekanbaru.

“Instruksi saya sudah jelas, agar halte yang rusak segera diganti. Anggarkan biaya perawatan sarana dan prasarana bus TMP tersebut. Meskipun anggaran kita minim, tapi Dishub bisa menawarkan ke dunia usaha melalui dana CRS,” pintanya.

Firdaus mengatakan, dalam waktu dekat ini Pekanbaru akan memfungsikan angkutan pengumpan (feeder, red) yang nantinya akan menjemput penumpang bus TMP ke gang-gang di kawasan padat penduduk.

“Jadi bagi masyarakat yang akan naik di halte nanti bisa dijemput dan diantar ke rumah. Tak perlu lagi harus jalan kaki, karena kita akan langsung menjemput bola. Makanya, jika ini sudah dilakukan, tentu keberadaan halte yang layak akan sangat dibutuhkan di Pekanbaru,” harapnya. ***

dilansir: cakaplah.com