ISPU Kategori Sedang, Gubri : Jika Sudah Tidak Sehat Baru di Liburkan
Cari Berita

Advertisement

ISPU Kategori Sedang, Gubri : Jika Sudah Tidak Sehat Baru di Liburkan

Rabu, 07 Agustus 2019


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Meski kondisi kabut asap yang melanda Riau sejak beberapa pekan terakhir sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat, namun pemerintah propinsi Riau belum mengeluarkan himbauan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena berdasarkan pantauan dari alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang ada masih menunjukkan kategori sedang. 

"Ya jika sudah tidak baik, maka langkah untuk meliburkan akan kita keluarkan. Namun dilakukan secara bertahap dan tidak bisa langsung seluruh sekolah diliburkan. Misalnya, libur dimulai dari TK, kemudian SD dan seterusnya, "ujar Gubri, Rabu (7/8). 

Dikatakannya, meski Riau sudah lama berstatus siaga darurat, namun keputusan untuk meliburkan belum bisa dikeluarkan. Akan tetapi,  kondisi ini tetap menjadi perhatian pemrov Riau untuk terus melakukan pemadaman di lokasi kebakaran. Namun begitu, apabila kondisi sudah menunjukkan tidak baik, maka pemprov Riau siap untuk meliburkan para siswa di sekolah. 

"Secara confidence saat ini jumlah titik api sudah berkurang, dan yang terpantau saat ini 7 titik yakni 5 di Rohil, 1 di Siak dan 1 di Inhil. Kita berharap jumlah ini akan terus berkurang,"paparnya.

Dalam kesempatan itu juga, Gubri turut menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan berbagai informasi yang mengatakan kalau pemerintah belum maksimal dalam penanganan Karhutla. Karena dilapangan jajaran TNI, dari Badan Penanggulangan Bencana dan petugas lainnya, sudah melakukan berbagai upaya pemadaman.

"Jadi, kita minta jangan katakan pemerintah tidak berbuat apa-apa dan tidak serius menangani persoalan ini, para petugas dilapangan telah bertungkus lumus dilokasi untuk memadamkan, nyawa mereka bahkan taruhannya. Oleh sebab itu, hargailah upaya yang mereka lakukan itu," ujar Syamsuar.

Mantan Bupati Siak Dua periode ini juga mengajak kepada masyarakat untuk bisa secara bersama-sama mengatasi persoalan ini, terutama dengan tidak membakar lahan, apalagi menurut prediksi BMKG bahwa musim kemarau ini akan berlangsung hingga Oktober mendatang. 

"Kepada seluruh masyarakat dihimbau tidak membakar lahan dan sekaligus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan. Karena mencegah lebih baik dari pada memadamkan,"pungkasnya. (pr-1)