DUMAI, PARASRIAU.COM - Sebagai bentuk komitmen dan upaya yang dilakukan dalam kesigapan menanggulangi keadaan darurat, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai turut berkontribusi dalam menangani peristiwa kebakaran serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ada di Kota Dumai.
Hal tersebut telah diwujudkan dalam banyak program kerjasama, bantuan yang telah diselaraskan dengan upaya Pemko Dumai dalam menangani kejadian kebakaran, hingga mengerahkan langsung personel Fire Brigade untuk membantu pemadaman ke lokasi titik-titik api.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, mengatakan bahwa perusahaannya terus bersiap siaga dalam penanggulangan keadaan darurat di Dumai yang dapat terjadi kapan saja.
"Selain memastikan ketersediaan energi nasional, PT KPI Kilang Dumai juga turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan sekitar dari keadaan darurat seperti kebakaran pemukiman maupun karhutla yang seringkali terjadi,” jelasnya.
Seperti halnya pada musibah kebakaran yang telah menghanguskan 1 unit rumah permanen dan 2 unit rumah petak di Jalan Tanjung Jaya Gang Rahayu RT 11, Kelurahan Tanjung Palas dan sejumlah rumah pada sore hari di daerah Jalan Sei Rokan, Labour Housing, Buluh Kasap, Kecamatan Dumai pada Jumat (9/8). PT KPI Kilang Dumai dengan sigap dan cepat bergerak menuju ke titik lokasi kebakaran guna membantu pemadaman sumber api.
“Pada saat kejadian tersebut kami mengerahkan mobil pemadam AFT 11 dari Kilang dan AFT 16 yang siaga di Komplek Perumahan Pertamina Bukit Datuk serta 10 personil agar dapat dengan cepat memadamkan api bersama Damkar Kota Dumai agar tidak menghanguskan lebih banyak rumah lagi dan memakan korban jiwa,” jelasnya.
Tak hanya itu, PT KPI Kilang Dumai juga turut berkontribusi dalam menanggulangi penanganan serta mengantisipasi keadaan darurat karhutla. Salah satunya dengan menghibahkan Nozzle Gambut (NozGam) yang merupakan hasil inovasi sosial pekerja PT KPI Kilang Sungai Pakning.
“Guna mendukung sarana prasarana pemadaman karhutla Pemko Dumai di lahan gambut, PT KPI Kilang Dumai juga telah menyerahkan bantuan hibah peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada Pemko Dumai berupa 3 unit mini portable pump, 10 unit nozzle Gambut (nozgam), dan 5 roll fire house (selang pemadam api) ukuran 1,5 inch,” jelasnya.
Dijelaskan oleh Agustiawan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk kerjasama dan dukungan perusahaan kepada Pemko Dumai. Kerjasama tersebut juga telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani oleh Wako Dumai, H Paisal, SKM., MARS dengan General Manager PT KPI Kilang Dumai, Didik Subagyo pada 31 Agustus 2024 yang bertempat di Rumah Dinas Wako Dumai sebagai bentuk sinkronisasi dan sinergitas.
MoU tersebut kemudian direalisasikan melalui penyerahan hibah Nozgam yang diterima langsung oleh Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Dumai, Irawan Sukma AP, MSi dan Manager HSSE PT KPI Kilang Dumai, Syarial Okzani dI Hotel Patra Dumai, Kamis (8/8).
“Bantuan hibah dan kerjasama ini juga menjadi langkah tepat sebagai upaya mitigasi agar penanganan peristiwa semacam ini dapat efektif dan berkelanjutan,” kata Agustiawan.
Nozzle gambut sendiri merupakan alat pemadam karhutla yang terbuat dari besi bekas pipa air dari operasional perusahaan. Sifatnya moveable, cara kerja dari inovasi alat pemadam karhutla tersebut dengan ditancapkan ke lahan gambut yang diketahui menyimpan air, kemudian dapat langsung digunakan.
Alat tersebut dapat memotong waktu pemadaman sumber api 3 kali lebih cepat dari nozzle biasa serta telah mendapat pengakuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain membantu menanggulangi pada saat kejadian, langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya karhutla juga telah diupayakan oleh PT KPI Kilang Dumai lewat salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yaitu pembentukan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) Kelurahan Tanjung Palas.
“Sejak dibentuk pada tahun 2017 bersama BPBD Kota Dumai, kami mengedukasi masyarakat untuk peduli dengan bencana karhutla dan segala risikonya. Sehingga ini diharapkan dapat menekan jumlah hot spot setiap tahunnya, khususnya di wilayah Tanjung Palas,” ucapnya.
Lewat program MPA tersebut, Kilang Pertamina Dumai melakukan pembinaan dengan memberikan pelatihan penanganan karhutla, pemberian alat pemadam kebakaran, pembuatan embung untuk stok air, serta pengadaan alat patroli karhutla.
Langkah preventif lain yang dilakukan adalah pembentukan Kelompok Masyarakat Alam Tani untuk menggarap lahan gambut menjadi pertanian hortikultura dan budidaya sorgum. Tujuannya adalah agar mengurangi risiko karhutla akibat lahan tidur yang tidak dimanfaatkan. (*/pr2)