Survei Pra Pilgub Riau, Elektabilitas Syamsuar Masih Tertinggi dan Disusul Edy Natar
Cari Berita

Advertisement

Survei Pra Pilgub Riau, Elektabilitas Syamsuar Masih Tertinggi dan Disusul Edy Natar

Selasa, 26 Maret 2024

Direktur Riset 'VOXinstitute' Albion Zikra (kanan) didampingi Direktur 'VOXinstitute' Fendri Jaswir. ist


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Lembaga survei 'VOXinstitute' kembali merilis hasil survei pra Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tingkat Provinsi Riau tahun 2024. Hasilnya, elektabilitas mantan Gubernur Riau Syamsuar masih bertengger di posisi tertinggi, disusul Edy Natar Nasution. 


Dalam relis yang dikeluarkan, Selasa (26/3/2024), disebutkan lembaga ini melakukan survei pada bulan Februari dan Maret 2024. Populasi survei adalah penduduk di 12 kabupaten/kota di Riau dengan kriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, memiliki KTP Riau dan bukan anggota TNI/Polri.


Menurut Direktur Riset 'VOXinstitute', Albion Zikra, survei menggunakan metode multi stage random sampling dengan mengambil sample sebanyak 834 responden yang tersebar di 12 kabupaten/kota secara proporsional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara by phone. Margin of error sebesar lebih kurang 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 


Dikatakan, pihaknya mengambil 12 nama yang diprediksi ikut meramaikan bursa pertarungan Pilkada Provinsi Riau. Mereka adalah Abdul Wahid, Achmad, Alfedri, Arsyadjuliandi Rachman, Edy Natar Nasution, Gatot Eddy Pramono, HM. Wardan, Muhammad Nasir, Septina Primawati Rusli, Syamsuar, Syamsurizal dan Zukri. 


Nama-nama itu diambil karena aspek ketokohan, kepemimpinan partai dan pernyataan individu. 


''Mungkin ada nama-nama lain yang muncul belakangan tapi belum kami survei,'' Albion yang didampingi Direktur 'VOXinstitute', Fendri Jaswir. 


Dari hasil survei, katanya, ternyata elektabilitas Syamsuar masih tertinggi yakni mencapai 16,3 persen. Tapi sebagai petahana, elektabilitas ini masih tergolong rendah karena tidak sampai 25-30 persen. 


Mantan wakil Syamsuar, Edy Natar Nasution memiliki elektabilitas jauh dibawah Syamsuar yakni 9,6 persen. Padahal saat disurvei, Edy sudah menjabat Gubernur Riau menggantikan Syamsuar yang maju sebagai calon DPR RI. 


Dibawah kedua tokoh ini, yang elektabilitasnya tidak terlalu berbeda jauh adalah Syamsurizal (Ketua PPP Riau, DPR RI) 8,2 persen, Achmad (Demokrat/DPR RI) 8,0 persen, Abdul Wahid (Ketua PKB, DPR RI) 7,9 persen, dan Alfedri (Ketua PAN, Bupati Siak) 7,7 persen. 


Selanjutnya, mantan Bupati Inhil HM. Wardan 6,4 persen, anggota DPR RI Muhammad Nasir 3,8 persen, Ketua PDIP Zukri 3,5 persen  anggota DPRD Riau Septina Primawati Rusli 3,4 persen, mantan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman 3,2 persen, dan mantan Wakapolri Gatot Eddy Pramono 2,4 persen. Sebanyak 19,7 persen tidak menjawab. 


Dari wilayah domisili pemilih, Syamsuar banyak didukung oleh pemilih di Siak dan Kuansing. Sedangkan Edy Natar oleh pemilih di Kepulauan Meranti. Syamsurizal oleh pemilih di Bengkalis, Achmad oleh pemilih di Rohul, Alfedri oleh pemilih di Pekanbaru, dan Andi Rachman oleh pemilih di Dumai. 


Pemilih Syamsuar sebagian besar berpendidikan tinggi yakni Diploma / Akademi 27 persen dan S1/S2/S3 15,9 persen. Sebagian besar lagi, 24 persen mereka yang tidak pernah sekolah. Sedangkan pemilih Achmad mereka yang tidak pernah sekolah dan SD/sederajat.


Dari generasi pemilih, pemilih Syamsuar umumnya generasi tua yakni Generasi Baby Boomer (60-78 tahun) 17,2 persen dan Generasi Pre Boomer (diatas 79 tahun sebanyak 17,3 persen. Sebagian lagi Generasi Z (dibawah 27 tahun) sebesar 22,2 persen. Sedangkan pemilih Abdul Wahid umumnya Generasi Z sebesar 16,7 persen. Nama-nama lain mendapat dukungan merata dari generasi. (*/pr2)


Berikut tingkat elektabilitas calon Gubernur Riau tahun 2024 :


1. Syamsuar 16,3 persen

2. Edy Natar Nasution 9,6 persen

3. Syamsurizal 8,2 persen

4. Achmad 8,0 persen

5. Abdul Wahid 7,9 persen

6. Alfedri 7,7 persen

7. HM. Wardan 6,4 persen

8. Muhammad Nasir 3,8 persen

9. Zukri 3,5 persen

10. Septina Primawati 3,4 persen

11. Arsyadjuliandi Rachman 3,2 persen

12. Gatot Eddy Pramono 2,4 persen

13. Tidak menjawab 19,7 persen.