Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae.
PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae meminta perbankan untuk memblokir sejumlah rekening, yang digunakan dalam aktivitas ilegal termasuk judi online.
Menurut Dian penting dilakukan guna menjaga integritas sistem keuangan, agar terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
“Sehingga mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta melindungi kepentingan konsumen,” kata Dian, Minggu (24/9/2023).
Dian menambahkan jika mengacu pada Pasal 36A ayat (1) huruf c, angka 33 dalam Pasal 14 dan Pasal 52 ayat (4) huruf c angka 42 dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023, tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan, maka OJK berwenang memerintahkan bank untuk melakukan pemblokiran rekening tertentu.
Selain itu, guna memperkuat integritas sektor jasa keuangan, sambung Dian, pada 14 Juni 2023 OJK juga telah menerbitkan Peraturan OJK Nomor 8 Tahun 2023, tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme, dan Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal di Sektor Jasa Keuangan.
Sebab menurut Dian, tata kelola merupakan hal fundamental dalam pengelolaan kegiatan usaha suatu bank, agar dapat berkembang secara sehat dan berkelanjutan dengan mengedepankan nilai, etika, prinsip, dan menjunjung tinggi integritas.
"Termasuk melalui kerja sama antar lembaga untuk membantu pemberantasan tindak pidana ekonomi, yang dilakukan dengan memanfaatkan rekening bank dan sistem pembayaran Indonesia," ujar Dian.
Sebelumnya, sebut Dian, OJK telah menerima surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait permintaan blokir atas sejumlah rekening yang terlibat dalam kegiatan judi online.
Menurut Dian, OJK terus berkoordinasi dengan Kominfo dan memerintahkan kepada perbankan untuk melakukan pemblokiran rekening yang terlibat judi online dan pinjam online (pinjol) ilegal. Melalui pemeriksaan rekening-rekening bank yang disalahgunakan dan melawan hukum, serta memerintahkan untuk melakukan pemblokiran. (rls)