TORGAMBA, PARASRIAU.COM - Dalam rangka memperingati Hari
Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 dan memberikan pelayanan KB yang berkualitas
bagi Pasangan Usia Subur (PUS), BKKBN Republik Indonesia menggelar pelayanan KB
sejuta akseptor secara serentak di seluruh Indonesia, Rabu (14/6).
Di Provinsi Riau, kegiatan pelayanan KB digelar bersamaan
dengan kegiatan pelayanan KB perbatasan bersama Provinsi Sumatera Utara yang
dipusatkan di Rumah Sakit Sri Pamela Torgamba, Labuhan Batu Selatan yang
merupakan daerah perbatasan antara Provinsi Riau yakni Kabupaten Rokan Hilir
dan Provinsi Sumatera Utara.
Secara Nasional, kegiatan yang mengusung tema ‘Menuju
Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju’ menargetkan 1.244.348 akseptor
dan untuk target KB Pasca Persalinan sebanyak 116.274 akseptor.
Mengapresiasi yang telah digagas oleh BKKBN Sumut dan Riau,
Bupati Labuhan Batu Selatan yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan
Masyarakat, Abdul Manan Ritonga saat membuka secara resmi mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kerjasama dua provinsi
dalam mewujudkan visi dan misi pelayanan bermutu, merata dan berkeadilan untuk
mempersiapkan generasi emas yang unggul dan berkualitas.
"Kita harap para petugas bisa memberikan pelayanan
dengan baik dan ikut berperan aktif dalam menurunkan angka stunting. Apalagi
saat ini masih banyak yang kurang percaya dengan KB dan juga tidak tahu
bagaimana tata cara pola asuh dalam keluarga,” paparnya.
Dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Mhd Irzal bahwa
pelayanan sejuta akseptor ini merupakan rangkaian peringatan Hari Keluarga
Nasional (Harganas) ke-30 serta mengajak masyarakat untuk bisa ikut serta dalam
mengendalikan jumlah kelahiran, khususnya bagi keluarga usia subur.
"Walaupun jumlah penduduk banyak, namun harus
dikendalikan. Dengan cara 2 indikator, yakni bagaimana menciptakan keluarga
yang sehat dan berkualitas yakni dengan mengatur jarak kelahiran dan mengatur
pola asuh. Sehingga anak yang dilahirkan bisa sesuai dengan yang diinginkan,
sehat dan cerdas. Sehingga ke depan bisa tercipta keluarga yang bebas stunting,"
ujar Irzal.
Irzal menjelaskan bahwa dalam kegiatan PSA ini Provinsi
Sumatera Utara manargetkan sebanyak 76.164 akseptor. Sedangkan khusus untuk Kabupaten
Labuhan Batu Selatan target 2.548 akseptor. Dengan rincian yakni IUD 10 akseptor,
MOW 2 akseptor, Implan 85 akseptor, Suntik 937 akseptor, pil 1.294 akseptor dan
kondom 223 akseptor serta untuk KB pasca bersalin sebanyak 204 akseptor.
"Kita optimis target ini bisa tercapai, karena target
ini berlaku hingga 16 Juni mendatang dan capaiannya nanti akan diumumkan pada
saat hari Harganas di bulan Juli mendatang," ujarnya.
Kerjasama dua provinsi ini, lanjut Irzal, diharapkan bisa
meningkatkan pelayanan khususnya di daerah perbatasan. Karena selama ini,
daerah perbatasan atau pinggir sering terabaikan. Sehingga dengan adanya
pelayanan ini bisa mencapai target sejuta akseptor dengan kontribusi sebesar
3,34 persen dari 76.164 akseptor tersebut.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalena Wati
Yulia yang diwakili oleh Penata KKB Ahli Muda, Nurhamzalis mengatakan bahwa Provinsi
Riau telah menargetkan dalam pelaksanaan PSA ini sebanyak 35.038 akseptor. Dengan
rincian MOW 52 akseptor, MOP 9 akseptor,
Implan 2.945 akseptor IUD 447 akseptor, Suntik 11.105 akaeptor, Pil
15.962 akseptor dan Kondom 4.518 akseptor.
Dijelaskannya, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang
digelar setiap tahun dalam rangka peringatan hari Keluarga Nasional ke-30.
Secara nasional target pelayanan KB 1 juta akseptor dan untuk Provinsi Riau
targetnya ada di wilayah perbatasan.
"Kita tahu di daerah perbatasan tersebut angka pertumbuhan
penduduk sangat tinggi dan sering tidak terdata. Hal ini tentu akan berdampak
pada minimnya akses pelayanan. Oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya
pelayanan perbatasan ini bisa mengurangi angka stunting dan menciptakan
keluarga sehat sejahtera, menuju generasi emas di tahun 2045 yang unggul dan
berkualitas," pungkasnya. (nie)