PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Pemerintahan Provinsi Riau (Pemprov Riau) terus berupaya menyiapkan fasilitas dan layanan untuk Calon Jemaah Haji (CJH) tahun 1444 H/2023 M. Upaya yang dilakukan diantaranya pembaruan dalam pelayanan kepada CJH agar memudahkan ibadah di tanah suci.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Masrul Kasmy menyampaikan bahwa pada tahun 2023 ini terdapat beberapa hal-hal baru dalam penanganan haji, seperti sistem dokumen aplikasi Bio Visa. Dalam aplikasi ini terdapat menu untuk melakukan perekaman biometrik, diantaranya perekaman sidik jari dan wajah.
Lebih lanjut dijelaskan, sistem perekaman akan langsung terkonfirmasi pada system Ministry of Foreign Affairs (MoFA) yang merupakan milik pemerintah Arab Saudi. Dalam prosesnya nanti, aplikasi ini akan memerlukan email aktif untuk melakukan perekaman.
"Jadi sistem ini tujuannya untuk memberikan kemudahan, sehingga juga jamaah haji saat di Arab Saudi nanti tidak menumpuk lagi karena sudah diambil sidik jarinya," ucap Masrul Kasmy, Kamis (27/4/2023).
Selanjutnya disampaikan, saat ini juga ada layanan sistem satu atap selesai di tempat (one stop service) saat jemaah haji tiba di Asrama Haji Embarkasi. Sehingga nantinya living cost, gelang, dokumen, dan kebutuhan jemaah haji dapat dibagikan langsung di satu tempat.
"Sehingga di dalam kegiatan keberangkatan nantinya tidak menyulitkan. Kemudian, juga dalam pemberian living cost tidak lagi dengan mata uang rial namun mata uang rupiah sebesar Rp 3.030.000," jelasnya.
Masrul menambahkan bahwa pada 23 Mei 2023 jamaah haji sudah dipersiapkan untuk berada di asrama haji, untuk kemudian melakukan perjalanan haji pada 24 Mei 2023.
Untuk persiapan di asrama haji saat kedatangan jamaah tanggal 23 Mei, nantinya ada dua kloter yang diperkirakan berada pada jadwal yang bersamaan pada satu kloter dalam satu hari.
"Satu kloter berjumlah 374 orang, artinya kita harus mempersiapkan kapasitas jumlah tempat tidur di asrama haji kita sekitar 748. Jumlah yang tercover saat ini yaitu 741, jadi nanti sisa kekurangan 7 tempat tidur lagi akan dicari solusinya," pungkasnya.
Kemudahan Akses Ramah Lansia
Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya menyiapkan fasilitas dan layanan untuk jemaah haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M. Layanan yang disiapkan termasuk memperhatikan kemudahan akses dan kenyamanan aktivitas jamaah haji lanjut usia (lansia).
Berdasarkan KMA Nomor 189 tahun 2023 kuota haji Riau berjumlah 5.047 CJH dengan prioritas lansia sebanyak 252 orang. Asisten I Setdaprov Riau, Masrul menjelaskan, terkait layanan transportasi, Pemprov Riau juga menyiapkan bus yang mudah diakses oleh jamaah haji lansia.
Dan akan menempatkan petugas-petugas yang dapat membantu jamaah naik dan turun bus dan pesawat. “Tujuannya jamaah lansia terperhatikan keamanan, kenyamanan dan keselamatannya,” ucap Masrul, Kamis, (27/4/2023).
Masrul juga berpesan, para lansia diprioritaskan agar tidak terlalu banyak kegiatan seremonial saat berada di embarkasi. Sebab, dikhawatirkan hal itu akan menguras energi dan membuat jamaah kelelahan. "Kemudian, juga untuk penyiapan kursi roda bagi mereka dan nantinya untuk fasilitas penginapan, mereka diprioritaskan berada di lantai bawah. Untuk keberangkatan, mereka juga dipersiapkan untuk tidak terlalu lama mengikuti akses prosedur," imbuhnya.
Adapun skema layanan calon jamaah haji ramah lansia yakni menambahkan tugas dan fungsi layanan jemaah haji ramah lansia pada struktur PPIH. Lalu, memberikan materi layanan jamaah haji ramah lansia pada Bimtek dan pembekalan PPIH.
Kemudian, merekrut tenaga PKP3JH yang direkrut dari rumah sakit TNI/Polri. Selanjutnya, melibatkan expert dan ahli dalam kajian lansia dari Center for Ageing Studies UI dan Psikolog Islam dari UIN dalam Bimtek.
Selain itu, juga menyiapkan gladi posko praktik layanan khusus jamaah haji lansia terintegrasi dan merumuskan Rencana Kerja Operasional (RKO) dan SOP layanan jamaah haji ramah Lansia. (mcr/pr2)
Editor: M Ikhwan