Hampir Setara Target Nasional, Riau Berhasil Turunkan Angka Stunting Hingga 17 Persen
Cari Berita

Advertisement

Hampir Setara Target Nasional, Riau Berhasil Turunkan Angka Stunting Hingga 17 Persen

Jumat, 10 Februari 2023


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution secara resmi membuka forum percepatan penurunan angka prevalensi stunting tahun 2023, Kamis (9/2). 


"Alhamdulillah dengan kerjasama semua pihak, angka prevelasi stunting Riau turun dari 22,3 persen menjadi 17 persen di tahun 2022. Meski sudah turun, namun masih ada PR kita untuk bisa menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional di angka 14 persen. Jadi tahun ini diharapkan peran ekstra semua pihak untuk kedepan sebesar 3 persen atau setara target nasional,"ujar Wagubri, yang juga sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Propinsi Riau," ujarnya.


Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Pangeran ini, juga turut digelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tingkat Provinsi Riau. Dengan mengusung tema "Peningkatan sinergitas dan kolaborasi melalui forum koordinasi percepatan penurunan stunting dan pencapaian program Bangga Kencana".


Edy juga menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pertemuan antar lintas sektor ini, karena ini adalah merupakan hal penting. 


"Apresiasi kami sampaikan, kepada tim percepatan penurunan prevalensi stunting seluruh jajaran perwakilan BKKBN Provinsi Riau bersama para mitra kerja lintas sektor perguruan tinggi pihak swasta, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi," ucapnya.


Wagubri Edy juga mengapresiasi organisasi keagamaan, dan media massa yang telah berperan secara aktif mendukung pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan program Bangga Kencana di Riau. 


Dalam menangani permasalahan stunting di Propinsi Riau, Wagubri juga mengatakan bahwa pemerintah propinsi Riau telah membentuk tim percepatan penurunan stunting (TPPS), baik di tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten kota. Begitu pula hanya di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. 


"Saat ini tercatat sudah ada sebanyak 3.550 tim audit stunting, yang juga melibatkan para ahli dan pakar diseluruh kabupaten kota. Oleh sebab itu, diharapkan dalam 2 tahun harus bisa menurunkan diangka 3 persen atau pertahunnya turun 1,5 persen mulai 2023 hingga 2024 nanti," paparnya. 


Ia juga menambahkan bahwa dari 12 kabupaten di Riau, terdapat 4 kabupaten yang angka stuntingnya masih diatas rata-rata. Ini tentu perlu mendapat perhatian khusus dan usaha keras agar angka prevelansi stunting bisa diturunkan. Adapun kabupaten tersebut yakni Rokan Hulu, Siak, Inhil dan Kuantan Singingi. 


Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Riau, Dra Mardalena Wati Yulia mengatakan bahwa, propinsi Riau telah berhasil menurunkan angka stunting  dan juga angka fertility rate dari tahun ke tahun. Ini tentunya, tidak lepas dari peran semua pihak terkait dengan sinergisitas dan koordinasi bersama dalam mendukung penurunan angka stunting dan program bangga kencana. 


Acara ini, lanjutnya juga merupakan tindak lanjut dari rapat kerja nasional (Rakernas) dan forum percepatan penurunan stunting di tingkat nasional pada 25 Januari lalu di Jakarta. Dengan tujuan, meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi oleh para pemangku kepentingan di tingkat propinsi hingga kabupaten kota serta mitra dalam penurunan stunting dan program bangga kencana. 


Diakhir acara Wagubri yang juga turut didampingi Kepala Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan BMN BKKBN Pusat, Soetriningsih, S.Sos, M.Si, Ketua DPRD Riau, Kepala Bappeda Riau, Kadiskes Riau, juga turut menandatangani penyataan dukungan stakeholder dan mitra kerja perwakilan BKKBN Riau dalam menerapkan SNI Iso 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). pr1


Editor: M Ikhwan