9 Desa di Riau Masuk ADWI 2022, JC: Serahkan kepada Ahlinya
Cari Berita

Advertisement

9 Desa di Riau Masuk ADWI 2022, JC: Serahkan kepada Ahlinya

Kamis, 29 Desember 2022


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sebanyak 9 desa di Riau berhasil masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022. Desa-desa tersebut bergabung dengan 291 desa lain di Tanah Air, yang juga masuk dalam anugerah serupa. 


Perihal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, baru-baru ini. Menurutnya, ajang ini digelar untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa. 


Menyikapi hal itu, tokoh pemuda Riau Jhony Charles menilai, hal itu merupakan bentuk keseriusan masyarakat desa, dalam mengelola potensi desa mereka masing-masing. Bila ditilik dari tujuan digelarnya ajang itu, pria yang akrab disapa JC ini mengatakan, desa-desa lain di Riau, sebenarnya juga memiliki potensi yang sama. Meski belum ditetapkan masuk dalam ajang ADWI 2022 tersebut. 


Lebih lanjut, JC melihat, sejauh ini sudah cukup banyak desa di Bumi Lancang Kuning yang mulai serius menggarap potensi wisata di daerahnya masing-masing. Menurutnya, hal ini tentu sebuah langkah yang signifikan. 


"Kita patut bangga dengan potensi wisata yang kita punya. Di Timur Tengah sana, wisata ke gurun pasir saja disambut dengan antusias. Ini berarti, kita tidak perlu pesimis dengan potensi wisata yang kita punya. Justru sebaliknya, kita harus bangga dengan potensi wisata apa yang kita punya, karena wisata yang kita punya belum tentu dimiliki daerah lain. Potensi ini yang seharusnya terus kita kembangkan sehingga bisa mengundang wisatawan," ujarnya, Selasa (27/12/2022). 


"Saya melihat, saat ini sudah cukup banyak masyarakat desa yang mengelola sendiri potensi wisata mereka. Ini menunjukkan masyarakat kita sebenarnya juga mampu. Jadi serahkan saja kepada ahlinya, mereka adalah masyarakat kita sendiri," tambahnya antusias. 


Lebih lanjut, pria yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPW Partai NasDem Riau ini mengatakan, Riau dengan beragam bentuk alamnya, memiliki potensi wisata yang sebenarnya tidak kalah dengan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu dikenal dengan potensi wisatanya. 


Menurutnya, kondisi sekarang sudah berubah. Dengan semakin terbuka arus informasi, akan semakin mudah bagi masyarakat desa yang memiliki potensi wisata, untuk mempromosikan desa mereka secara mandiri. 


"Seperti bola salju, bila sudah menggelinding semakin lama akan semakin besar. Begitu pula potensi wisata kita. Promosikan saja dahulu, nanti secara lambat laun akan mulai dikenal sehingga akhirnya diketahui masyarakat banyak," ujarnya. 


JC kemudian mengambil contoh beberapa destinasi wisata yang kini sudah tersohor di Tanah Air. Pada awalnya, destinasi wisata itu tidaklah diketahui banyak orang. Namun setelah ada yang datang berkunjung, lambat laut akan menyebar dari mulut ke mulut. Sehingga pada akhirnya jumlah wisatawan terus bertambah. 


"Semuanya berpola seperti itu. Dimulai dari yang kecil, kemudian bertambah besar. Apalagi jika masyarakat kita bisa memberikan layanan yang baik, sehingga pengunjung yang datang benar-benar merasa dilayani dengan baik," ujar pria pria yang maju sebagai calon anggota DPR RI ini.


Konsisten dan Mendukung 


Menurut JC, yang paling diperlukan supaya desa wisata di Riau ini benar-benar bisa berkembang dengan pesat, adalah sikap konsisten dari masyarakat setempat. Selain itu, pemerintah juga harus mendukung dengan mulai memperbaiki sarana dan prasana yang masih kurang. 


"Khususnya jalan dan listrik. Karena bila sudah didukung dengan fasilitas ini, kemungkinan desa wisata menjadi besar akan semakin terbuka. Begitu pula sarana pendukung lainnya seperti penginapan dan air bersih. Tidak perlu mewah-mewah. Meski dengan sederhana namun bila dikemas dengan baik, saya yakin pengunjung atau wisatawan akan berkesan sehingga mau kembali lagi," jelasnya. 


Yang tak kalah penting, tentunya dampak positif yang akan muncul dari keberadaan desa wisata tersebut. Khususnya perbaikan ekonomi bagi masyarakat setempat. Tidak hanya itu, akan banyak sektor lain yang ikut bergerak sehingga pada akhirnya destinasi wisata itu benar-benar membawa berkah bagi masyarakat. 


"Sekarang sudah banyak masyarakat kita di desa yang membuktikan mereka mampu. Lanjutkan saja. Pemerintah saya pikir hanya perlu memikirkan bagaimana mendukung dan membimbing. Untuk pelaksanaan di lapangan, masyarakat kita sudah mampu," sarannya lagi. 


Untuk diketahui, saat ini ada 9 desa wisata di Riau yang telah dinyatakan lolos kurasi dan masuk dalam 300 desa wisata terbaik nasional. Penilaian dewan juri berdasarkan 7 kategori klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data melalui website Jadesta.


Kesembilan desa itu adalah, Desa Wisata Bokor Kabupaten Kepulauan Meranti, Desa Wisata Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Desa Wisata Sungai Luar Kabupaten Indragiri Hilir, Desa Wisata Rantau Langsat Kabupaten Indragiri Hulu, Desa Wisata Pulau Belimbing Kabupaten Kampar, Desa Wisata Bangko Mukti Kabupaten Rokan Hilir, Desa Wisata Dayun Kabupaten Siak, Desa Wisata Kampung Melayu Kabupaten Siak dan Desa Wisata Kampung Bandar Senapelan Kota Pekanbaru. 


Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, ADWI menjadi momentum semangat masyarakat untuk terus berprestasi, opsi mempromosikan potensi, serta menumbuhkan harmonisasi pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat desa, dan penggiat pariwisata. ***


Editor: M Ikhwan