Diikuti 8 Kabupaten, 15 Bidan Dibekali Pelatihan Pemasangan IUD dan Implan
Cari Berita

Advertisement

Diikuti 8 Kabupaten, 15 Bidan Dibekali Pelatihan Pemasangan IUD dan Implan

Rabu, 19 Oktober 2022

 

Proses pemeriksaan akseptor sebelum dilakukan pamasangan IUD atau implan, di klinik Rosita, Jalan Taman Karya, Rabu (19/10).

PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sebanyak 15 bidan yang ada di 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau mendapatkan pelatihan pelayanan kontrasepsi. Kegiatan tersebut merupakan upaya menurunkan angka stunting yang terjadi di Riau. 

Pelatihan angkatan II ini digelar selama 2 Minggu. Satu Minggu pertama dilakukan secara online dan seminggu kedua dilakukan secara offline. Rabu (19/10) kegiatan tersebut dipusatkan di praktek lapangan tepatnya di klinik bidan Rosita jalan Taman Karya.

"Bidan peserta yang dilatih salah satu syarat kelulusan utamanya adalah harus melayani 6 akseptor yakni 3 IUD dan 3 implan atau minimal melakukan tindakan," ujar Koordinator Bidang Latbang BKKBN Riau Irwanto, Rabu (19/10).

Ia mengatakan untuk peserta di angkatan 2 ini ada 15 orang terdiri dari 8 kabupaten yang berada pada desa yang ditetapkan lokus stunting oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota.

"Kegiatan kita ini masuk dalam kegiatan tagging stunting, artinya ini bukan hanya menciptakan SDM bidan yang berkompeten dan bersertifikasi untuk melayani akseptor, namun juga upaya untuk mengintervensi desa atau kelurahan yang ditetapkan lokus stunting. Dalam hal ini yaitu tenaga medisnya mampu memberikan pelayanan terhadap Pasangan Usia Subur (PUS) di daerah tersebut," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan KB, perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"SDM ini salah satunya adalah tenaga Fasilitas Kesehatan dalam hal ini untuk memberikan pelayanan, khususnya IUD dan implan. Sehingga sesuai dengan SOP nya bidan yaitu memberikan IUD dan implan. Dan untuk melakukan itu, tentu harus ikut Pelatihan," paparnya.

Ditambahkannya, beberapa tahun ini untuk kegiatan serupa tidak ada dilaksanakan sementara ini kebutuhan. Dan tahun ini baru adalagi.

"Dan ini merupakan angkatan kedua. Sebelumnya mereka sudah belajar seminggu online dan seminggu offline dan hari ini langsung praktek bagaimana untuk pemasangan IUD dan implan sehingga diharapkan setelah ikut pelatihan ini tak hanya sertifikat mengikuti tapi juga dpat sertifikat kompetensi," harapnya.

Sebagai informasi, adapun jumlah akseptor yang ikut dalam kegiatan hari ini sebanyak 55 orang yang terdiri dari 33 untuk pemasangan IUD dan 22 untuk pemasangan implan.(pr-1)