Pemkab Siak: Masyarakat Sejahtera dengan Program TAKE
Cari Berita

Advertisement

Pemkab Siak: Masyarakat Sejahtera dengan Program TAKE

Selasa, 12 Juli 2022


SIAK, PARASRIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Siak memiliki program Transfer Anggaran Berbasis Ekologi (TAKE). Program ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian masyarakat kampung.


Dikatakan Bupati Alfedri, program itu sudah ada sejak tahun lalu. Pemkab Siak terus berkomitmen untuk bersinergi bersama pemerintah kampung untuk membangun Siak sebagai Kabupaten Hijau.


Ada 122 kampung di Kabupaten Siak dengan 9 kelurahan. Program ini diharapkan dapat dikenal dan menjadi bagian yang tak terpisahkan antara pemerintah kampung, pemerintah Kabupaten Siak dan masyarakat.


Sederhana pengucapannya, namun menurut Bupati Alfedri ke depan program ini akan berdampak baik bagi masyarakat dan kampung itu sendiri.


“Dengan program ini, pengelolaan lahan dan pengembangan ekonomi kampung, dapat sejalan dan bersinergi dengan semua pihak,” kata Bupati Alfedri.


Tentunya dalam hal ini, lebih mengedepankan masyarakat, sebab masyarakat sebagai tujuan dari program ini.


Keberadaan TAKE, katanya, dapat digunakan pemerintah kampung sesuai alokasi, berupa pengelolaan lahan secara baik dan juga sistematis.


Tidak hanya pengelolaan lahan, tapi juga  pengembangan ekonomi. Dua hal ini, tentu dapat terus digesa, sehingga segera terealisasi dan tepat guna.


“Dalam hal ini, kami akan membuat tim pendamping di masing-masing kampung, sehingga dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Siak,” ucap Bupati Alfedri.


Selain pengolahan lahan yang dapat dijalankan sesuai dengan sistem yang ada, TAKE juga diberikan sebagai insentif kepada pemerintahan kampung untuk pencegahan terjadinya karhutla melalui Masyarakat Peduli Api (MPA).


TAKE ini setidaknya dapat memotivasi dan menginspirasi 67 kampung yang MPA-nya diharapkan dapat terus berkarya.


“Kami juga menyiapkan alat pemadam kebakaran portabel di masing-masing kampung,” ungkap Bupati Alfedri.


Tidak hanya sampai di situ, untuk mengapresiasi MPA, pihaknya mengalokasikan Rp24 juta per tahun. Saat ini, dana itu dialokasikan hanya untuk 67 kampung yang dinilai rawan karhutla.


“Karhutla yang terjadi di sebuah desa, akan ditangani oleh MPA, sehingga karhutla dapat ditangani dengan lebih cepat,” jelas Bupati Alfedri.


Program ini, diharapkan Bupati Alfedri dapat membuat pemerintah pusat memberikan perhatian lebih kepada Kabupaten Siak dengan memberikan insentif melalui Kementerian Keuangan demi membantu mewujudkan Siak Hijau.


Ketika upaya itu terealisasi, Siak Hijau akan ada dalam genggaman. Siak Hijau merupakan di mana saatnya masyarakat Siak sejahtera, nihil masyarakat miskin. Jika pun ada, hal itu sudah menjadi tanggung jawab negara. (Infotorial)