PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) menyerahkan bantuan untuk dhu’afa, Jumat (26/03/2021).
Bantuan ekonomi melalui “Program Warung Berdaya YBM PLN” ini diserahkan langsung oleh Ketua YBM PLN UIP Sumbagteng Fazri didampingi Amil YBM PLN.
Ketua YBM PLN UIP Sumbagteng Fazri menjelaskan, YBM PLN melalui dana zakat dari muzakki PLN terus berupaya agar bermanfaat bagi yang membutuhkan. Ini sesuai amanah di dalam Al-Qur’an mengenai delapan asnaf yang berhak menerima zakat. Selain itu juga merupakan salah satu bentuk nyata YBM PLN untuk terus mengantarkan kebahagiaan di berbagai bidang. Bukan hanya program ini saja, tapi juga program lain yang bertujuan untuk kesejahteraan mustahiq (penerima manfaat) sesuai dengan visi dan misi YBM PLN yaitu “Mewujudkan Mustahik Menjadi Muzakki”.
"Rasa syukur dan bahagia dapat menjadi bagian dari program pemberi bantuan ini," ucap Fazri saat menyerahkan bantuan kaki palsu baru dan gerobak berdaya yang merupakan program prioritas YBM PLN kepada Agus Salim penyandang disabilitas yang diamputasi kaki dan tangannya akibat kecelakaan kerja dua tahun silam.
Selain mendapatkan bantuan Warung Berdaya, ayah dari tiga orang anak ini juga menerima bantuan kaki palsu baru yang merupakan program prioritas YBM PLN bagi para penyandang disabilitas, terlebih saat ini kondisi kaki palsunya sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi sehingga rawan infeksi terhadap bekas luka pada kaki yang diamputasi.
“Penyandang disabilitas ini sebisanya dibantu. Karena banyak yang memiliki kemauan tinggi, namun dengan kekurangannya membuat semangat beraktifitasnya terganggu. Mudah-mudahan dengan ikhtiar kecil ini dapat meningkatkan kreatifitas mereka lebih giat dan semangat dalam mencari nafkah serta lebih optimis dalam menjalankan kehidupan kedepannya," tutur Fazri.
Untuk diketahui, Agus Salim adalah seorang kepala rumah tangga yang harus diamputasi kaki dan tangannya akibat kecelakaan kerja dua tahun silam. Kehidupan yang dialaminya semakin berat semenjak dirinya tak mampu lagi memenuhi nafkah terhadap istri dan anak-anaknya hingga sang istri memilih untuk pergi meninggalkannya. Semenjak itu, Agus Salim tinggal sendiri di sebuah kamar kost dan harus berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Sehari-hari Agus salim hanya berteman kaki palsu yang sudah usang dan rusak untuk membantunya berjalan dan beraktifitas.
Dengan keterbatasan yang dimiliki, Agus Salim hanya mampu berjualan minyak bensin di depan masjid di dekat tempat tinggal dengan modal seadanya. Bahkan tidak mampu membeli sendiri minyak bensin, melainkan hanya menunggu agen yang sudah biasa menjadi langganannya untuk mengantarkan. Apabila agen tidak datang, maka dirinya hanya bisa pasrah dan libur jualan jika stock bensin yang ia punya sudah habis. Terkadang ada juga bantuan dari masjid dan warga sekitar yang ia terima berupa sembako sehingga mampu mengurangi sedikit beban yang ia alami.
Mengetahui informasi dan kondisi yang dialami Agus Salim, YBM PLN UIP Sumbageng berupaya untuk menambah semangat hidup meskipun dalam kondisi keterbatasan fisik yang ia alami.
"Selain membantu Agus Salim, YBM PLN Peduli juga menyerahkan bantuan modal usaha program Gerobak berdaya ke Anggraini, yang suaminya cacat sejak lahir," tutup Fazri. (*)
Editor: M Ikhwan