PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, menemukan sebanyak 45 titik panas di Sumatera pada Selasa (2/3/2021). 16 di antaranya berada di Provinsi Riau.
16 hotspot ini tersebar di Pelalawan sebanyak 4 titik, Inhu 1 titik, Bengkalis 2 titik, Dumai 1 titik, Kampar 1 titik, dan Rokan Hilir sebagai penyumbang terbanyak dengan 6 titik panas.
Di Pekanbaru mulai terlihat kabut tipis pada Senin malam, (1/3/2021). Kendati demikian, Indeks Standar Pencemar Udara hari ini, Selasa (02/03/2021) menunjukkan kategori baik.
"Tadi malam terasa kali kabutnya, ada bau asap juga, kalau sekarang sudah mendinganlah," ujar Irma, warga Pekanbaru.
Sementara itu, kebakaran lahan menurut pakar lingkungan UIN Suska Riau Elviriadi dikarenakan pengelolaan lahan gambut yang tidak sesuai sasaran. Menurutnya hanya membuang anggaran untuk pemadaman tanpa rehabilitasi lahan gambut yang kritis.
Ia menambahkan, karhutla akan terus langgeng tanpa pengentasan masalah dari hulu, seperti pengairan kembali lahan gambut.
"Kalau kedalaman gambut itu 3-4 meter, disiram dari atas belum padam lagi apinya tu, nyala lagi dia kan," katanya.
Selain itu, ia menyarankan agar wilayah gambut tidak langsung terpapar sinar matahari. Dalam artian harus ada tanaman lain yang tumbuh di atasnya.
"Indikator yang dibuat oleh LHK kabupaten-kota di Provinsi Riau untuk menambah tutupan untuk lahan gambut, dalam artian pohon hutan, baik itu pohon yang baru tumbuh ataupun yang sudah ada sebelumnya," ujar dia.
Hal ini dikatakan El mesti diupayakan karena lahan gambut terbuka rentan menyebabkan karhutla. Karena saat ini marak pembukaan lahan gambut tanpa ada sistem pengairan kanal yang layak di sekitar lahan. (pr5)
Editor: Anto Chaniago