 |
PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Komisi II DPRD Provinsi Riau yang membawahi bidang pengadaan pangan dan logistik meyatakan stok pangan di daerah itu dalam keadaan stabil menuju bulan Ramadhan 1442 H.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau, Manahara Napitupulu mengklaim bahwa persediaan logistik kerap dipantau sejak awal pandemi Covid-19, dan dalam kondisi stabil.
"Kita amati memang (stok pangan), terlebih di awal-awal pandemi kita liat di semua Bulog dan hingga saat ini persediaan kita aman," kata Manahara, Senin (1/3/2021).
Manahara menambahkan, saat ini stok kebutuhan pokok di Bulog dalam keadaan stabil karena terus mendapatkan suplai produk-produk lokal.
"Bulog mengakomodir produk-produk lokal dan mendahulukan itu. Kemudian jika terlihat kebutuhan-kebutuhan dalam waktu singkat mereka langsung droping karena Bulog kan sifatnya sentralistik," paparnya.
Sementara stok pangan jenis daging beku saat ini di gudang Bulog Divisi Regional Riau-Kepulauan Riau tersedia 50 ton jenis daging kerbau.
Jumlah ini terus meningkat dari tahun 2017 sebanyak 10 ton, 2018 43 ton dan pada tahun ini Bulog menyediakan 50 ton daging beku. Peningkatan tajam ini karena meningkatnya permintaan datang baik untuk konsumsi rumah tangga maupun usaha seperti restoran, katering, dan hotel.
Untuk harga, daging kerbau jauh lebih murah di pasaran. Daging kerbau per kilogram seharga Rp 80 ribu, selisih Rp 20 hingga dengan Rp 30 ribu per kilogram dengan daging sapi segar di pasaran.
Sebagai informasi, untuk pemasaran, Bulog menyalurkan daging lewat mitra Rumah Pangan Kita (RPK) yang jumlahnya di kawasan Riau-Kepri mencapai lebih dari seribu. Hal itu untuk mendekatkan pasar dan harga ke masyarakat pinggiran. (pr5)
Editor: Anto Chaniago