Hari Ini, TGB M Zainul Majdi Menerima Anugerah dari Al-Azhar Kairo Mesir
Cari Berita

Advertisement

Hari Ini, TGB M Zainul Majdi Menerima Anugerah dari Al-Azhar Kairo Mesir

Kamis, 17 Oktober 2019



PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Hari ini, Kamis (17/10/2019) Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, M Zainul Majdi (TGB) akan menerima anugerah dari Grand Shaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb pukul 14.00 waktu setempat di Aula Markaz Syeikh Zaid, Kairo Mesir.


Doktor alumnus Universitas Al-Azhar Kairo Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu- ilmu Al-Quran yang didampingi Sekretaris Jenderal OIAA Cabang Indonesia, Muchlis M. Hanafi sudah tiba di Kairo Mesir sejak tadi malam waktu setempat. 


“Insya Allah, mudah-mudahan tidak ada halangan hari ini pukul 10.00 kita dijemput dan menuju Kantor Pimpinan Pusat OIAA untuk bertemu dan bersilaturahim dengan pimpinan. Dan pada pukul 11.00 kita menghadiri acara di Aula Markaz Syeikh Zaid, Kairo Mesir. Pada pukul 14.00 Ketua Umum OIAA Cabang Indonesia, M Zainul Majdi (TGB) akan menerima anugerah yang langsung diserahkan oleh Grand Shaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb di kantor beliau," ungkap Muchlis M. Hanafi kepada media ini, Kamis (17/10) siang via WhatsAppnya.


Muchlis menjelaskan, anugerah tersebut diberikan kepada TGB sebagai salah seorang tokoh alumni Al-Azhar yang menonjol dalam mengukuhkan moderasi beragama (wasathiyyah Al-Islam), nilai-nilai kebangsaan (muwâthanah), dan nilai-nilai hidup berdampingan secara rukun dan damai (ta‘âyusy silmiy) di Indonesia.

Lanjutnya, keputusan Grand Sheikh Al-Azhar untuk memberi anugerah kepada TGB itu dikeluarkan Al-Azhar pada 10 Oktober 2019 dan surat pemberitahuan sekaligus undangan ke Kairo diterima TGB melalui OIAA Cabang Indonesia pada Ahad, 13 Oktober 2019.

"Seremoni penganugerahan akan dihadiri dan disaksikan langsung oleh pejabat tinggi Al- Azhar. Antara lain Deputi Grand Sheikh Al-Azhar Prof. Dr. Saleh Abbas, pengurus pusat The World Organization of Al-Azhar Graduates (WOAG) Kairo seperti Dr. Abel Fadhil El-Qushi (Wakil Ketua WOAG), Dr. Abdel Dayem Nushair (Sekretaris Jenderal WOAG dan Penasihat Grand Sheikh Al-Azhar), Mayjen Osama Yasin (Wakil Sekjen WOAG) dan sejumlah tokoh lainnya.

Seusai penyerahan anugerah, lannjutnya, TGB dijadwalkan akan melakukan wawancara sejumlah media massa setempat mengenai pengalaman bangsa dan umat Islam Indonesia. Termasuk peran yang dimainkan oleh ulama dan tokoh agama Indonesia dalam menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai moderasi Islam, toleransi umat beragama dan nilai-nilai kebangsaan. “Insya Allah setelah pemberian anugerah, TGB akan berbagi pengalaman bangsa dan umat Islam Indonesia dalam mengkohkan wasathiyyah di Nusantara,” kata Muchlis.

Menurut Muchlis dalam press rilisnya yang dilansir wasathiyyah.com, kemarin bahwa pemberian anugerah Al-Azhar sebagai lembaga ke-Islaman paling berpengaruh di dunia kepada salah seorang putra bangsa Indonesia di bidang moderasi beragama ini menunjukkan bahwa isu moderasi beragama merupakan isu global dan menjadi kepentingan bersama masyarakat bangsa. 

"Al-Azhar telah cukup lama dan secara intensif mengokohkan nilai-nilai moderasi Islam dan ikut serta secara aktif bersama tokoh agama lainnya dalam menciptakan hidup berdampingan secara damai. Al-Azhar melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam upaya mengokohkan moderasi beragama dan menangkal fenomena ekstremisme dalam kehidupan beragama di tengah masyarakat Muslim," jelasnya.

Menciptakan hidup berdampingan secara damai itu, tambahnya, dilakukan Sheikh Ahmed Al-Tayeb bersama Paus WS Fransiskus yang telah menandatangani dokumen Human Fraternity Document atau Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan di Founder’s Memorital di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Senin 4 Februari 2019 malam. Pada kesempatan itu juga hadir dan memberikan sambutan tokoh dari Indonesia Prof. Dr. M. Quraish Shihab yang juga lulusan Al-Azhar Kairo.

“Mohon doanya semoga acara pemberian anugerah yang akan diterima TGB ini lancar, selamat dan pulang ke Indonesia membawa semangat baru dalam mengkohkan wasathiyyatul Islam,” tutup Muchlis. pr2